You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
jaya 65 muara baru beritajakarta
.
photo Bayu Suseno - Beritajakarta.id

Kerugian Kebakaran di Jakbar Capai Rp 24 Miliar

Kebakaran masih menjadi momok yang menakutkan bagi warga Jakarta Barat, terlebih di musim kemarau seperti ini.  Nyaris setiap hari ada peristiwa kebakaran di wilayah ini. Dari data Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Barat, sejak Januari hingga September, tercatat ada 167 kasus kebakaran. Adapun total kerugian akibat kebakaran itu mencapai Rp 24 miliar.

Dari delapan kecamatan, wilayah Kecamatan Kalideres dan Cengkareng merupakan kecamatan yang paling rawan kebakaran

Kasie Operasi Sudin Damkar dan PB Jakarta Barat, Abdul Wahid mengungkapkan, dari 167 kasus, penyebab kebakaran masih didominasi akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting sebanyak 96 kasus. Kemudian penyebab lainnya adalah kompor 14 kasus, lampu 1 kasus, rokok 4 kasus dan lainnya 32 kasus.

"Kami imbau warga untuk lebih berhati-hati, terutama dalam penggunaan listrik. Banyak yang harus dilakukan, termasuk jangan menumpuk steker. Kemudian juga perlu memeriksa instalasi atau sambungan yang tidak kencang," kata Wahid, Rabu (1/10).

Kerugian Kebakaran di Pulogadung Capai Rp 600 Juta

Wahid juga mencatat, bulan September terjadi peristiwa kebakaran tertinggi yang mencapai 27 kasus. Berikutnya bulan Maret 26 kasus, April 19 kasus, Agustus 19 kasus, Juli 18 kasus, Februari 17 kasus, Mei 17 Mei, Juni 16 kasus dan Januari 8 kasus.

"Dari delapan kecamatan, wilayah Kecamatan Kalideres dan Cengkareng merupakan kecamatan yang paling rawan kebakaran," ujar Wahid.

Wahid menjelaskan, untuk meminimalisir peristiwa kebakaran, pihaknya rutin mengadakan penyuluhan kepada masyarakat berupa Sistem Ketahanan Keamanan Lingkungan (SKKL). Dalam program ini warga diajarkan cara melakukan pemadaman dini saat terjadi kebakaran.

"Kami telah memberikan penyuluhan kepada warga bagaimana cara memadamkan api. Salah satunya dengan cara tradisional, yaitu menggunakan karung basah. Selain itu juga kami ajarkan pemakaian APAR (alat pemadam api ringan)," kata Wahid.

Wahid menambahkan, pihaknya juga aktif membentuk tim Bantuan Sukarela Kebakaran (Balakar) di tingkat RT dan RW. "Setiap wilayah yang telah memiliki tim Balakar otomatis memiliki Pos Balakar yang berfungsi menjadi sarana informasi tahap awal saat terjadi kebakaran. Saat ini Kecamatan Palmerah merupakan wilayah yang paling aktif membentuk Balakar," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1512 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1502 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1105 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1062 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1027 personDessy Suciati